Kamis, 07 Maret 2019

(olahraga)renang


Renang
11th FINA World Championships.JPG
Induk organisasi Federasi Renang Internasional (FINA)
Data lengkap
Kategori Akuatik
Dipertandingkan di Olimpiade sejak 1896
Renang ialah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan ialah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang ialah perenang yang menuntaskan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, ketentuan perlombaan renang diputuskan oleh badan dunia mempunyai nama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) ialah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.


Kumpulan isi

1 Sejarah
2 Fasilitas dan peralatan
2.1 Kolam renang
2.2 Lintasan
2.3 Pengukur waktu
2.4 Balok start
3 Peraturan kompetisi dalam renang
4 Nomor perlombaan
5 Pakaian khusus
6 Referensi
7 Pranala luar
Sejarah

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.
Artikel utama: Sejarah renang
Perlombaan berenang dibuka di Eropa selama tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan menggunakan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen mengenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang sesudah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengubah gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting laksana renang gaya samping.

Renang menjadi di antara cabang olahraga yang dilombakan semenjak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan semenjak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill mengenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional disusun pada 1908. Gaya kupu-kupu kesatu kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu adalahvariasi gaya dada sebelum dirasakan sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak tersebut pula kompetisi renang antardaerah mulai tidak jarang diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut pun dicatatkan sebagai rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda mempunyai nama Pet Stam menulis rekor 59,9 detik guna nomor 100 meter gaya bebas di empang renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional semenjak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut bersaing dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Fasilitas dan peralatan
Kolam renang
Artikel utama: empang renang ukuran Olimpiade
Panjang empang renang lintasan panjang ialah 50 m sedangkan lintasan pendek ialah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk empang ukuran Olimpiade diputuskan panjang empang 50 m dan lebar empang 25 m. Kedalaman empang minimum 1,35 meter, dibuka dari 1,0 m kesatu lintasan sampai paling tidak banyak 6,0 m dihitung dari dinding empang yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di unsur lainnya ialah 1,0 m.[2]

Lintasan
Lebar lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan kesatu dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan diceraikan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari susunan pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan bisa berputar-putar bila terpapar gelombang air. Tali lintasan dipisahkan menurut keterangan dari warna: hijau guna lintasan 1 dan 8, biru guna lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning guna lintasan 4 dan 5.

Perenang ditaruh di lintasan menurut daftar waktu dalam babak penyisihan (heat). Di empang berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di empang 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk empang 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan daftar waktu di bawahnya secara berurutan menduduki lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu
Dalam kompetisi internasional atau kompetisi yang penting, papan sentuh pengukur masa-masa otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini melulu 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu buatan Omega mulai digunakan di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start
Di masing-masing balok start ada pengeras suara untuk mendengungkan tembakan pistol start dan sensor pengukur masa-masa yang memulai daftar waktu saat perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start antara 0,5 m sampai 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start ialah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan kompetisi dalam renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang mengerjakan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut tidak banyak ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilaksanakan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sedangkan kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk salah satu kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga digunakan oleh perenang kesatu dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil semua perenang dengan tiupan peluit panjang guna naik ke atas balok start (bersiap di dalam air guna gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start sesudah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start ditetapkan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum terdapat aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang mesti dalam suasana diam.

Nomor perlombaan
Artikel utama: Kumpulan rekor dunia renang
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor kompetisi menurut keterangan dari jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:


  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri guna nomor-nomor renang

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang menggunakan keempat gaya secara bergantian guna satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diselenggarakan di empang renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu rombongan diwakili empat orang perenang yang setiap berenang 100 m. Perenang kesatu mengawali dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diselesaikan oleh perenang gaya bebas.

Pakaian khusus

Federasi Renang Internasional memiliki susunan merek dan tipe pakaian renang yang diamini dalam kompetisi renang.[10] Perenang dibolehkan menggunakan topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata bisa memilih guna mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bareng kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan menggunakan alat atau pakaian renang yang bisa memengaruhi kecepatan, daya apung, atau keawetan selama berlomba, contohnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.[6]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar